Makroekonomi Mankiw Edisi 6 31.pdf High Quality
Makroekonomi Mankiw Edisi 6: Bab 31 tentang Uang dan Inflasi
Makroekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan keputusan ekonomi agregat dalam perekonomian. Buku Makroekonomi karya N. Gregory Mankiw adalah salah satu buku teks makroekonomi yang populer dan banyak digunakan di berbagai universitas di dunia. Buku ini telah diterbitkan dalam berbagai edisi dan bahasa, termasuk edisi keenam dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Erlangga[^1^].
Makroekonomi Mankiw Edisi 6 31.pdf
Bab 31 dalam buku ini membahas tentang topik uang dan inflasi, yang merupakan salah satu topik penting dan menarik dalam makroekonomi. Bab ini menjelaskan tentang konsep dan fungsi uang, permintaan dan penawaran uang, teori kuantitas uang, efek Fisher, biaya inflasi, dan kebijakan anti-inflasi. Bab ini juga memberikan contoh-contoh empiris dan aplikasi kebijakan dari teori-teori yang dibahas.
Berikut adalah beberapa poin utama yang dibahas dalam bab ini:
Uang adalah setiap barang atau catatan yang diterima secara umum sebagai pembayaran atas barang dan jasa. Uang memiliki tiga fungsi utama: sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Permintaan uang adalah jumlah uang yang ingin dipegang oleh masyarakat untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga. Permintaan uang bergantung pada tingkat harga, tingkat pendapatan riil, dan tingkat bunga.
Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam perekonomian. Penawaran uang ditentukan oleh otoritas moneter (bank sentral) melalui kebijakan moneter.
Teori kuantitas uang menyatakan bahwa jumlah uang beredar berbanding lurus dengan tingkat harga. Dengan kata lain, jika jumlah uang beredar meningkat lebih cepat daripada output riil, maka tingkat harga akan naik. Ini disebut inflasi.
Efek Fisher adalah hubungan antara tingkat bunga nominal dan tingkat bunga riil. Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang terlihat di pasar uang. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal dikurangi tingkat inflasi yang diharapkan. Efek Fisher menyatakan bahwa tingkat bunga nominal menyesuaikan diri dengan perubahan tingkat inflasi yang diharapkan.
Biaya inflasi adalah kerugian kesejahteraan yang disebabkan oleh inflasi. Biaya inflasi meliputi biaya sepatu (biaya menukar uang), biaya menu (biaya mengubah harga), distorsi pajak, ketidakpastian dan arbitrase, alokasi sumber daya yang tidak efisien, dan hiperinflasi.
Kebijakan anti-inflasi adalah kebijakan yang bertujuan untuk menurunkan atau mengendalikan tingkat inflasi. Kebijakan anti-inflasi dapat berupa kebijakan moneter kontraktif (menurunkan jumlah uang beredar), kebijakan fiskal kontraktif (menurunkan pengeluaran pemerintah atau meningkatkan pajak), atau kebijakan stabilisasi nominal (menetapkan target inflasi atau nilai tukar).
Bab 31 ini memberikan pengetahuan dasar tentang uang dan inflasi dalam makroekonomi. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik ini, Anda dapat membaca buku Makroekonomi edisi keenam karya N c481cea774